Gadis kecil itu duduk sambil menatap kearah lapangan
sekolahnya dengan mata biji almondnya yang berbinar. Gadis berumur sepuluh
tahun ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas lima. Gadis yang memiliki
postur badan langsing ini biasa dipanggil Natly.
“hey ly, ngapain liat-liat kita?” teriak seorang pria
bertubuh besar yang memang berada dipinggir lapangan.
Ya, suara keras itu mengagetkan Natly. Itu suara teman Natly
yang bernama Marva.
“hah? Ih, apaan? Orang Natly lagi liat temen-temen yang main
galah” jawabnya dengan nada tinggi
“ah bohong. Pasti lagi liatin kita kan?”
“terserah deh” jawabnya tukas.
Kebetulan disebelah Marva ada Reegan. Pria yang memiliki
postur badan tinggi, putih, dan wajah yang tampan itu serentak menatap gadis mungil
itu.
“hah?
Ada Reegan.aduh, malu-maluin aja lagi cengo gini.” (gumam
gadis kecil itu dalam hati)
Natly pun langsung masuk kedalam kelas karena malu terhadap
sosok Reegan.
–
Dulu sewaktu menduduki kelas empat SD, Reegan yang selalu
memperolok Natly karena kerudungnya.
“Ly, ko pake pake kerudung sih? Kepala kamu botak ya?
Hahahaha” Tukas Reegan
“enak aja, ya ada rambutnya lah. Emang tuyul apa, botak?’”
pembelaannya
“ah bohong, terus kenapa pake kerudung?”
“disuruh ayah. Kata ayah, cewek itu harus pake kerudung”
“mana coba liat rambutnya? Boong deh, pasti botak.hahah”
“nih nih, liat pake mata. Rambut aku panjang.” Gadis kecil
ini sedikit mengangkat kerudung bagian belakangnya.
“hahaha itu mah rambut Cuma ada dibagian belakang. Pasti
yang botak itu bagian depannya kan? Tuh rambut ditempelin lem ya?” Reegan
menertawai Natly dengan terbahak-bahak
“ha...ha...ha... lucu deh. Terserah, males banget ladenin
orang kaya situ” Natly pun pergi. Walau dia memang sangat kesal dengan tingkah
Reegan yang sangat membuatnya malu di depan teman-temannya.
Ya memang, di sekolah Natly hanya dia yang memakai kerudung.
Ya, dan beberapa guru juga. walaupun Natly sering diledek Reegan, hampir tiap
hari. Tapi Natly tidak sampai membuka kerudungnya itu.
–
Tidak terasa kenaikan kelas ke kelas enam pun berlangsung.
Sistem kocok yang kita pilih, Natly mendapatkan kelas 6A. Dan beruntung,
sahabat Natly yang bernama Wilyapun satu kelas dengannya. Natly duduk dibagian belakang kedua terakhir,
dan Wilya duduk didepannya. Sesuatu terjadi, ternyata Reegan satu kelas dengan Natly
dan dia duduk tepat dibelakangnya.
“hah? Duduk deket Reegan. Aduh, hari-hari buruk siap menghadang”
gumam gadis ini
Awalnya mereka memang tidak saling tegur. Natly selalu
berpikir negativ tentang Reegan. Tapi dugaan Natly salah besar, ternyata mereka
bisa berteman baik. Natly duduk bersama Ariel, Wilya duduk bersama Risal, dan
Reegan duduk bersama Temy. Mereka jadi sahabat dekat, dan sering main bersama.
Sering main tebak-tebakan daerah, tebak-tebakan baju adat, rumah adat, dll.
Yang menjadi objek permainannya itu atlas milik Natly. Mereka sangat kompak,
dari kompak bermain, belajar, sampai kompak saling menyontek satu sama lain.
Jangan ditiru ya. Hehe.....
Tidak terasa berbulan-bulan mereka leawati dan memasuki
bulan Agustus, dan guru mengumumkan sesuatu pada murid-muridnya.
“anak-anak, sekolah akan mengadakan perlombaan. Ada
perlombaan menari, dan futsal. Kalau lomba menari, kalian harus mencari
pasangan masing-masing untuk cewek pakai kebaya ya, dan lomba futsal hanya
untuk laki-laki dan harus menggunakan daster ibu-ibu”
“hahaha.... daster” serentak murid-murid tertawa
Semua murid sibuk mencari pasangannya masing-masing.
“Re, kayaknya kamu cocok tu sama Intan” gurau Natly
Intan gadis pintar yang memiliki tubuh bongsor dan berkulit
putih itu memang terdengar gosip bahwa dia menyukai Reegan. Tapi Reegan
menghiraukannya, karena dia tidak
menyukainya.
“dih, rese. Apaan sih? Ogah deh. Mending sama kamu aja. Coba
berdiri”
Serentak dia menarik tangan Natly untuk berdiri.
“tuhkan tinggi kita hampir sama”
“ya, tinggian kamu kali dikit” ujar Natly
“ih Cuma dikit aja. Sama kamu deh pokoknya.”
“bu, reegan pasangannya Natly ya bu” ucap Reegan
“cie....... cie.....” serentak seluruh murid meledek mereka
berdua dan tertawa.
Mereka berduapun hanya tersipu malu dibuatnya.
–
Hari dimana perlombaan berlangsung, dengan menggunakan kebaya
hitam berpadu coklat, Natly melangkahkan kakinya. Beberapa sorot mata
menatapnya tajam.
“Ly, kamu cantik deh” seru salah satu temannya
“makasih” jawabnya malu
Natlypun menemui gurunya untuk daftar ulang perlombaan itu.
“Ly, cantiknya pakai baju kebaya” puji bu guru padanya
“hehe,,, makasih bu”
Tiba-tiba suara jejak kaki menghampiri Natly dari belakang.
Dan ternyata itu Reegan, dia menggunakan daster pink dan berdan-dan ala
perempuan.
“hahaha... ree, cucok banget deh” canda Natly pada Reegan
“hehe... biarin, tetep aja kan ganteng.” Reegan menatap Natly
dalam-dalam
Mungkin sebuah pujian yang akan dia lontarkan. Tapi, dia
hanya tersenyum ketika menatap Natly.
Perlombaanpun dimulai, dan ternyata mereka harus menari
dengan satu balon yang diletakkan diantara kening mereka. Jika balon itu jatuh
sebanyak tiga kali, maka gagal lah mereka.
Deg.... deg... deg.... rasa canggung menyelimuti hati Natly.
Entah dari mana datangnya rasa canggung, malu, gerogi itu menghampirinya. Keringat dingin menetes sedikit demi sedikit,
dengan menggenggam tangannya dia terpejam.
“aduh...
ko jadi salting gini sih? Kenapa sih? Ko deg-degan gitu sih.”
Risaunya dalam hati
Tidak terasa balon sudah jatuh tiga kali banyaknya, saat Natly
akan memberikan balon itu pada guru.
“ly, jangan dikasihin. Kita lanjut aja jogetnya” kata reegan
dengan senyum mengisyaratkan merayu
“T-tapi, tapi Re...”
“udah, ayo sini joget lagi” sambil menarik tangan Natly,
lalu melanjutkan tariannya.
Khayalan pun menjelma menjadi butiran kenyataan dan harapan,
seperti Putri nan cantik dan Pangeran nan agung dan gagah berdansa
diperaduannya. Seakan ruang dan waktu hanya milik mereka berdua, dan
orang-orang disekitarnya seakan hilang bersama hembusan angin yang membawanya
ketempat yang abadi.
Tak terasa perlombaanpun selesai, dan diumumkan bahwa Reegan
dan Natly mendapatkan juara dua.
“kita dapet juara dua. Hehehe” girang Reegan
“hehe... iya alhamdulillah ya.”
Dari sinilah semuanya terjadi, mereka berdua sering
digosipkan ini itu. bocah-bocah ingusan yang tak tau apa yang mereka katakan. Natly,
gadis yang merasakan getaran dihatinyapun tak tau apa yang terjadi. Namanya
juga anak kecil, paling juga cinta monyet. Hehe.......
Sehari dua hari, seminggu dua minggu, gosip itu merajalela
sampai ditelingan guru. Dan itu hal yang memalukan bagi Natly.
–
Posisi dudukpun diubah, Reegan dan Temy duduk paling depan
di barisan akhir. Natly dan Ariel duduk dibelakang mereka, Zein dan Enda duduk
dibarisan ketiga. Ya, hanya tiga baris saja, karena dibelakang ada pintu yang
mengarah ke kelas 6B. Tiba-tiba Reegan meminta Natly duduk paling depan, ya
tidak mungkin dia bisa menolak. Akhirnya Natly dan Ariel duduk paling depat.
Tepatnya depan meja guru. Natly dan Ariel memang tidak pernah akur, selalu saja
ada pertengkaran setiap harinya. Cowok ini sangat menyebalkan, dan selalu membuat Natly emosi. Makanya dia ga
punya temen, orangnya rese sih.
Jadwal pelajaran hari itu kosong, Natly dan Reegan sedang asyik berbincang. Tidak sadar
akan suasana yang sepi, dan teman-teman yang duduk dibarisan mereka pindah
kebarisan lain. Ya, jelas mereka duduk berdua di barisan itu. puluhan pasang
mata mengarah pada mereka berdua. Tapi mereka tetap saja tidak sadar. Tapi lama
kelamaan mereka sadar. Mereka berdua langsung berdiri cepat, dengan wajah yang
mulai memerah karena malu.
“ cie...... asyik banget yang lagi ngobrol” suara bergemuruh
menggema didalam kelas
“ih apaan sih. Udah sini balik lagi duduknya kaya semula”
sanggah Natly
“ah ga mau, disini aja. Biar kita bisa liatin kalian. Kaya
sinetron-sinetron gitu.hahha”
Natlypun langsung duduk dan diam, tidak memberanikan diri
menoleh kearah Reegan. Reegan pergi menghampiri teman-temannya sambil memukul
mereka dengan gurauan kecil. Dan hal seperti ini sering terjadi, selalu saja
setiap Natly ngobrol dengan Reegan, pasti semua memperhatikan mereka dengan
seksama. Sungguh menggelikan. Hehe....
Mereka menamai barisan itu dengan nama NETRAZ. N untuk Natly,
E untuk Enda, T untuk Temy, R untuk Reegan, A untuk Ariel, dan Z untuk Zein.
Nama yang aneh untuk para penghuni barisan nyang aneh pula. Hehe.....
–
Belajar kelompok dirumah Marva, walaupun Natly dan Marva tak
satu kelompok tapi mereka mengerjakan tugas bersama –sama. Ya, mungkin modus
karena ada Reegan. Hehe....
Tapi beberapa waktu kemudia Natly pindah posisi bersama
kelompoknya ke rumah Herlyn. Sepulang kerja kelompok Wilya melapor. Hehe...
kaya kopasus aja melapor.
“Ly, tau ga? Tadi Reegan nanya gini. “ lho, keleompoknya Natly
pada kemana?” eh anak-anak mala ledekin gini “ cie... annya kelompok Natly atay
Natlynya?” haha... gitu Ly”
“hah masa?”
“iya ly, cungguh deh.... oh iya, nih nomor telephon rumah
Reegan.” Celetuk Sandra
“hah? Buat apa?” tanya
Natly heran
“cie... pura-pura segala. Buat telponan lha.”
“ih, ga mau. Apaan siha?” Natly membuang kertas yang bertuliskan nomor telepon Reegan.
“ih, ga mau. Apaan siha?” Natly membuang kertas yang bertuliskan nomor telepon Reegan.
Setelah Wilya dan sandra pulang. Natly mencari kembali
kertas itu. haha.... dasar boca labil. Ya, dia menghapal nomor itu.
–
Gadis mungil ini pergi kerumah Wilya, dan apa yang mereka
bicarakan ya?
“ya, aku mau cerita.” Panggil Natly pada Wilya
“cerita pa ly?’ tanya Wilya heran
“tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Janji?
“iya iya, janji. Ada apa sih?”
“eh, ga jadi ah.”
‘ih ko gitu sih? Ayo ayo...” tampang kepo yang sangat serius
“ih... janji ya jangan bilang siapa-siapa?”
“iya ih iya, aku janji. Sok apa atuh?”
“a-aku... aku... aduh gimana ya? Ya gitu, akunya suka sama
Reegan. Ssttt.... jangan bilang siapa-siapa” jelas Natly
‘hahah... oh gitu”
“oh.. ko gitu aja sih?” tanyanya heran
“iya, udah keliatan kali Ly. Dan mungkin dia juga suka sama
kamu tapi ga mau bilang.”
“hah masa? Ya ga tau, ah suma suka aja karena dia pinter,
baik, ganteng lagi. Hehe” jelas Natly
“cie... iya iya. Mungkin semua orang tau tentang perasaan
kalian. Beda dari mata kalian ketika menatap.’
“hmmm... udah ah. Ga tau deh”
Pada suatu hari, Natly bertengkar dengan Ariel. Saat Natly
pergi ke kamar mandi, lalu kembali ke kelas.
“ya ampun, siapa yang berantakin tas dan barang-barang aku?”
tanyaku heran pada teman-teman
“tuh... ariel tuh....” jawab teman-temanku
“arielllllllll, ga mau tau pokonya beresin semuanya.
Tanggung jawab dong. Rese banget sih jadi orang!” tegas Natly pada Ariel
“ih ga mau, beresin aja sendiri, tas tas kamu”
“ih rese amat, pokonya aku ga akan beresin sampai kamu
beresin semuanya”
“ah, masa bodo”
Dengan rasa kesal Natly menatap Ariel tajam tajam dan penuh
kekesalan. Tiba tiba Reegan berdiri dari kursinya lalu membungkuk dan jongkok
membereskan semua isi tas Natly yang berserakan dilantai.
“ih re, ngapain? Jangan diberesin!” suruh Natly
“ ga apa-apa, Ariel yang berbuat. Aku yang tanggung jawab
Sejenak Natly terdiam melihat sikap Reegan yang membuat
Nealy semakin kagum padanya. The Prince Of heaven adalah julukan teristimewa
dari Natly untuk Reegan.Dengan tatapan penuh kehangatan dan kekagum akhirnya Natly
bergerak membereskan barang-barangnya yang setengah sudah dirapihkan Reegan.
“cie cie.... kompak nih yeh.....” serentak anak-anak meledek
mereka
Merka menghiraukan, karena memang sudah biasa diledek
seperti itu. sikap maco, gagah, berani, penuh tanggung jawab dari Reegan
membuat Natly semakin kagum padanya. Natly mencurahkan isi hatinya pada
sahabatnya Wilya. Dia sahabat terbaik yang Natly miliki. Dengan kejailan Natly,
mereka pergi ke wartel untuk mengganggu Reegan dengan meleponnya. Tombol
ditekan dengan sedikit keraguan. Tut..... tut.... teleponpun tersambung. Mereka
berdua tertawa-tawa.
“halo....” suara ibu-ibu yang mereka terima
“halo, bisa bicara dengan Reegan bu?”
“oh iya sebentar, ini dari siapa. Ini dari intan bu,
temannya Reegan” haha... dengan dibumbui kebohongan mereka melanjutkan
percakapan.
Saat terdengar suara Reegan, telpon langsung mereka matikan.
Dan mereka tertawa terbahak bahak.
Keesokan harinya ketika Natly dan Lya dduduk didepan kelas.
Reegan muncul dan menghampiri intan.
“tan, ngapain telpon-telpon akau? Ga ada kerajaan, awas
kalau telpon-telpon lagi!” sentak Reegan padanya
Ya, dekitit rasa menyesal karena mengaku intan. Tapi mereka
malah tertawa diam. Sering mereka menelpon Reegan, tapi tanpa nama. Ya,
misterius gitu. Hehe.... nakal ya..
–
Hari dimana kesehatan Natly menurun, dia tidak masuk sekolah
sehari. Padahal besok ada acara disekolahnya. Untung saja dia lekas sembuh.
Keesokan harinya diapun sekolah.
Saat sedang kumpul dikelas, dan mengumpulkan makanan. Tiba
tiba Reegan datang membawa kue basah yang banyak.
“Re, ko bawa kue hajatan kesini?” tanya Bu Merty
“hehe iya bu, dari mamah”
“kalau mau seserahan mah bukan kesini, tapi kerumah Natly.
Heheh”
Reegan langsung pergi dengan wajah yang memerah. Dan Natly
yang berada disitu langsung membalikan badan, karena malu diledek guru dan
teman-temannya.
Acarapun Maulid Nabipun dimulai, Natly yang ditugaskan guru
untuk membaca ayat suci Al-qur’anpun ia laksanakan. Setelah selesai, tiba-tiba Natly
berlari ke kamar mandi. Dia mual-mual, mungkin karena badannya belum fit
seutuhnya. Tiba tiba guru menghampirinya dan menggosokan lehernya dengan kayu
putih.
“Ly, kenapa kamu?” tanya Reegan
“udah tau sakit re. Bukannya bantuin nih biar sehat lagi”
jawab bu Merty
“hehehe... bantuin apa bu?” tanya Reegan
“Ly, cepet sembuh ya.” Aku kesana dulu
Dan rasanya Reegan malu karena terus dipojokan semua orang.
Akhirnya Natly diantar pulang oleh pak Hary.
Tidak terasa minggu-minggu terakhir dikelas enam, disekolah
mengadakan liburan ke Dufan. Ya semuanya ikut, dan pembagian kelompok agar
tidak terpisah pisah. Disinilah kebodohan Natly, dia tidak satu kelompok dengan
Reegan. Padahal jika sati kelompok, pasti itu hari yang snagat spesial baginya.
Semua wahana terhampar luas. Satu persatu anak-anak mencobanya, ada yang
biasa-biasa saja dan ada yang sampai menguji adrenalin. Seru deh pokoknya.
–
Semua lulus SD dengan nilai yang memuaskan, tapi sayang Natly
dan Reegan tidak masuk SMP yang sama. Mereka terpisah oleh ruang. Hari diaman Natly
tidak bertemu dengan Reegan adalah hari-hari yang sangat membosankan. Seperti
biasa, Natly yang hanya menelpon Reegan dengan tanpa nama untuk menghilangkan
sedikit kerinduannya. Beberapa bulan kemuadian Natly bertemu dengan Reegan. Dan
hanya senyuman yang menghiasi wajah mereka. Tanpa ada sepatah dua patah kata.
Reegan melaju dengan kendaraan bermotornya.
Sebulan, setahun. Walau banyak pria yang jadi teman Natly,
tetap saja Reegan yang numero uno. Tak lupa juga dengan Wilya yang jadi sahabat
sejatinya. Perasaan itu bertahan sampai Natly masuk SMA. Natly mencoba mencari
tahu nomor telpon Reegan dari teman-temannya dan akhiranya dapat juga. dengan
speaj-speak gitu. Natly merencanakan untuk Reunian SD. Walau Natly sudah banyak
kenal dengan laki-laki lain yang menjadi temannya. Tetap saja jauh dalam
hatinya dia menunggu Reegan. Karena Reegan adalah cinta pertamanya. Tak pernah
ada pengakuan dan kejujuran diantara mereka.sampai akhirnya reuanian tiba, Natly
diantar Virgo temanya dekatnya. Dan akhirnya Natly bertemu dengan reegan.
Perasaan malu, gembira, senang, canggung
meliputi persaannya saat ini. Entah apa yang harus Natly lakukan. Di hanya
dapat tersenyum saat berhadapan dengan Reegan. Segala cerita hidupnya, Natly
tulis dibuku Diary pink kecilnya dari sejak kelas 2 SMP hingga sekarang.perbincangan
tak lama, satu persatu teman-teman pulang. Dan
Reegan pun pulang, tak lupa iya berpamitan dan melontarkan senyuman pada
Natly. Senyuman manis yang akan selalu dikenang.
Tak lama selang waktu,Natly mendapatkan info dari fb Reegan
bahwa dia sudah memiliki kekasih. Ya, sedikit kecewa Natly melihatnya. Natly
hanya menunggu dan menunggu kesempatan itu datang, kesempatan dimana
perasaannnya tidak berkembang sia-sia.. Dan di akhir kelas tiga SMA, Natly
membuat sepucuk suran pengakuannya pada Reegan. Semua kejadian dari kelas empat
Sd sampai sekarang ia ceritakan. Gysta sahabatnya membantu Natly, dan dengan
ditemani Cha-cha, Natly datang kerumah Reegan dan memberikan surat itu. tapi
tak ada orang disana. Dan Naaly menitipkan surat beramplop coklat itu pada
tetangganya. Sehari dua hari, seminggu dua minggu tak ada jawaban.
Lalu Natly chat ke fb Reegan, tapi tak ia balas. Dengan
berjalannya waktu, sampai-sampai Natly lupa akan surat itu. Tiba tiba, saat
disekolah Natly mendapatkan pesan dari Reegan. Betapa senangnya Natly sampai ia
menjatuhkan airmata.
Subhanalloh...
luar biasa ly.
Makasih
ya. Kita jalani aja apa yang sudah berjalan.
Perasaan
aku dulu dan sekarang tetap teman
Dan aku
acungkan 2 jempol buat kamu.
Aku ga
maksa buat kamu berpaling dari aku jika itu mebuat lebih sakit
Perasaan
kamu.
God bless
u.
Disitu
Natly diam dan berpikir, dia harus menjauhi masalalunya. Dia harus melihat
kedepan. Dia mencoba melupakan Reegan walau sebenarnya tak terlupakan. Lulus
SMA, Natly kulia di salah satu
universitas islam, dia menjadi wanita yang anggun dengan hijabnya. Tinggi,
putih, langsing, dan mata yang indah tak berubah dengan halis yang tebal. Wanita
yang aktif dan cekatan terhadap apapun. Dia menikmati kesehariannya tapi disisi
lain dia menunggu suatu saat bertemu Reegan dengan segala kesuksesan dan
masing-masing telah mencapai impin juga kesuksesannya. Hidup itu tak harus
berlarut-larut dan selalu berada dalam bayangan masalalu. Karena masalalu hanya
sebagai kenangan yang kita simpan, dan bisa menjadi kenangan kita. Masa depan
siapa yang tau? Itu menjadi misteri dan rahasia Illahi. Mungkin jika memang
Reegan bukan jodoh Natly, pasti Allah sudah mempersembahkan lelaki yang spesial
untuk Natly. siapa tahu dia menemukan jodohnya di luar sana, yang entah siapa,
kapan, dimana, dan bagaimana mereka bertemu. Saat semuanya terjadi, potret
Alloh akan berperan untuk mengabadikannya.
0 comments:
Post a Comment
JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR YAH ... ;)