NESYA PUSPITA PUTRI

Tuesday 5 November 2013

Hilang satu tumbuh seribu

Hilang satu tumbuh seribu

Tidak kah kau tau perasaanku selama ini padamu? Terlalu naif rasanya jika kau memang tidak mengetahui hal itu. dan aku pun merasakan hal yang sama atas semua perlakuan mu padaku. Segala perhatianmu yang membuatku nyaman, segala candaanmu yang membuatku bahagia, dan kata-kata manis mu yang selalu terselip kalimat yang mampu mendewasakanku. Mencintaimu bak seperti menulis namamu diatas pasir yang kemudian hilang diterjang ombang. Kau datang, kemudian hilang tanpa pamit. Sangat tidak berhak diriku memintamu kembali. Karena memang aku bukan siapa-siapa untukmu. Kau menghilang tanpa sebab seperti hilangnya hembusan angin yang hanya sesaat aku rasakan kesejukkannya. Mungkinkah aku hanya persinggahanmu? Aku bukan boneka yang kau mainkan lalau setelah kau bosan kau meninggalkanku. Kau datang mengobati rasa sakitku dahulu, setelah semua puing-puing luka itu kembali menyatu. Seketika kau hancurkan kembali. Mampukah aku menyempurnakan kembali kebentuk semula puing-puing itu seorang diri. mungkin aku mampu, hanya saja aku perlu waktu. 

Aku malu pada diriku sendiri, aku hampir seperti pengemis cinta yang mengemis cinta padamu. Kau datang dan hilang. Kau membuatku melayang dengan semua kata-kata manismu. Dan seketika kau menjatuhkanku dengan cepat dan membuatku sadar bahwa aku telah melayang begitu tinggi tanpa berpijak pada kenyataan. Sungguh ironis sekali meratapi hal itu. kau yang aku banggakan pada semua orang. Aku terlalu bodoh untuk membanggakan dirimu. Kau bukan siapa-siapa. Dan kita memang bukan siapa siapa dan bukan apa-apa. Aku terlalu besar menaruh harapan padamu. Aku yang terlalu buru-buru mencintaimu. Karena kau seperti adrenalin yang memicuku untuk mencintaimu. Kini, mampukah aku hidup tanpa hadirnya dirimu? Itu terlalu bullshit. Karena sebelum mengenalmu pun aku hidup, walau dengan kesendirian mencoba menata puing-puing hatiku yang hancur karena alasan cinta yang sama. Dan kini lagi dan lagi aku terjebak dalam kisah klasik ini. saat kau pergi dariku, menghilang tanpa jejak yang kau tapaki. Aku mencoba menjaga hati, namun banyak yang datang menghampiri. Apa ini ujian atau memang rencana Tuhan agar aku dapat melupakanmu dan mengenal laki-laki lain yang lebih baik darimu? Tapi hati ini selalu menunggumu, mungkin kau akan kembali padaku. Miris sekali nasibku yang selalu menunggu dan menunggu. Hilang satu tumbuh seribu, mungkin itu pribahasa yang sesuai dengan keadaan gentingku sekarang. Tapi hatiku sudah terlanjur tepaut padamu. Kau seperti nikotin yang membuatku tercandu padamu. Memang semua laki-laki yang mendekatiku begitu baik padaku. Tapi aku sudah berhenti. Bukan berhenti mencintai, tapi berhenti membuat kesalahan pada pilihanku.aku takut semua laki-laki mengenakan topeng pada saat pendekatan pertama, karena itu membuatku muak. Mungkin sekarang, lebih baik tidak dengan yang lain. Hanya kau yang mampu menumbuhka chemistry diantara kita. Hanya kau yang mampu membangun pondasi pondasi impian yang akan aku bangun. Seketika aku merasa sesak, sulit bernafas melihat semua laki-laki itu. jika aku tidak memilikimu saat ini, mungkin nanti. Jika memang tidak dikehidupan ini, mungkin dikehidupan selanjutnya.

Aku tak dapat berkata dikehidupan yang nyata padamu. Tapi aku hanya berkata lewat tinta, menyapa lewat hati dan jiwa, dan menjadikanmu bagian dalam do’a. Mungkin aku terlalu pengecut. Tapi biarkan, biar hati ini tak dibekukan selalu oleh kekecewaan. Biarkan aku bertahan dalam cinta yang terpendam. aku tak akan memaksakanmu untuk datang dan memilihku jika memang kau tak mau. Hanya saja aku selalu menantimu. Kau terlalu sempurna untuk ku tinggalkan. Jika memang kau bukan jodohku, semoga aku mendapatkan seseorang yang lebih baik darimu. Aku tidak mencari yang perfect, tapi aku mencari sosok yang repect padaku. Yang menghargai dan menghormatiku dan perasaanku. Yang selalu membahagiakanku. Karena cinta itu dilahirkan untuk saling membahagiakan, bukan saling mengecewakan.

Saat ini aku betah menyendiri, walau banyak lelaki yang datang menghampiri. Mereka berbeda-beda. Tapi tujuannya sama, ingin menjalin hubungan denganku. Tapi aku tidak tergoda dengan sebuah status hubungan. Karena menurutku cinta bukan hanya sekedar mengejar status. Cinta bukan sekedar memenuhi nafsu birahi. Cinta bukan sekedar ucapan “aku cinta kamu”. Tapi cinta adalah alasan kita bahagia. Cinta adalah saling menhormati dan menghargai satu sama lain. Cinta adalah saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Dan yang bisa disebut cinta itu saat tak hadirnya dusta. Itu arti cinta menurutku. Tapi rasanya terlalu kurang menjabarkan kata demi kata, kalimat demi kalimat, bahkan paragraf demi paragraf saat kita membicarakan soal cinta. Yang jelas cinta tak hanya tersimpan dalam hati yang bisa Alloh membulak balikan hati kita. Cinta adalah do’a, yang setiap ucapannya abadi tersirat oleh para malaikat. Dan cinta yang sempurna jika aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Dan kita bersatu dalam sebuah janjia suci. Membangun masa depan yang indah dan cemerlang. Dan selalu menyelipkan nama masing-masing didalam sujud kita. Yang selalu setia tanpa sedikitpun memberi celah pada dusta. Dan semua itu mungkin aku jalani nanti, mungkin denganmu. Mungkin juga tidak. biar saat ini kita berjalan didua arah yang berbeda, mungkin diujung cerita kita saling menemukan disatu jalan yang sama yang membuat kita menjalaninya bersama-sama.

0 comments:

Post a Comment

JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR YAH ... ;)

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons