Sepanjang Usia

Mungkin aku terlalu belia untuk memahami cinta

Aku terlalu muda untuk tenggelam kedasar palung cinta

Tapi inilah aku yang mencintaimu dengan sederhana

Mencintaimu dengan segenap hati dan jiwa

Andaikan keberanianku sama besar dengan cintaku

Mungkin sudah lama aku mengakuinya

Merajut asa padamu yang belum tentu dapat kau mengertinya

Memilikimu dengan seluruh hidupku

Mencintai ketampanan hatimu tetapi

Bukan ketampanan wajahmu

Andai cermin dan mata tak tercipta

Aku selalu dan akan mencintaimu

Mungkin aku tak dapat terbang bersamamu

Karena sayapku meremas tubuhku

Aku tak berani mengepakkan sayap cintaku padamu

Aku begitu pengecut, aku begitu takut

Aku seperti pohon beringin yang sendirian

Karena ranting dan akar ku pun tak mampu membelaimu

Hanya dapat menantimu sepanjang usia ku

Yang semakin hari semakin mencabik cabik hatiku

Karena memilikimu adalah keinginanku

Karena cinta penuh keegoisanku

Menjadikanmu taget panah cintaku

Menjadikanmu sasaran hidupku

Karena kau mampu menawan hatiku

Hingga aku terikat tali pesonamu

Yang membuatku mati perlahan akan cintaku

Yang sampai saat ini melilit dalam kehidupanku

Posted in: puisi